Dia menjelaskan, berawal informasi dari tim intelijen Lantamal I yg bekerja sama dengan Unit Intel Lanal Lho kseumawe menyebut akan masuk sebuah speedboat dari Penang, Malaysia ke daerah Seruwei yg diduga kuat membawa narkoba jenis sabu. "Informasi tersebut dikuatkan nelayan Seruwai telah melihat adanya sebuah speedboat yg mencurigakan menuju Kuala Peunaga," Ucap Laksamana Muda Yudo Margono seperti dilansir Antara,
Dia melanjutkan, sekitar pada pukul 06.15 WIB, personel Posal Seruwai dengan menggunakan perahu melakukan ia memberikan tembakan pengintaian. Pada pukul 06.45, Tim Patroli Posal Seruwai menemukan speedboat yg dicurigai di daerah Alur Kuala Peunaga Lama pada koordinat dan selanjutnya untuk dilakukan pemeriksaan dan penangkapan sang pelaku tersebut.
NONTON JUGA: BIOSKOPQQ
Namun saat dihentikan, dua awak speedboat tersebut langsung menarik tuas gas dan melarikan diri. Tim patroli pun memberi tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali. Aksi kejar-kejaran pun tidak dapat terhindarkan. Akhirnya speedboat pembawa sabu itu berhenti di tepi alur. Seketika itu pula dua orang awak speedboat melompat ke darat dan melarikan diri ke hutan. Mereka pun menghilang. Kini kedua awak itu tengah dalam pengejaran tim intelejen
Dua buah tas besar yang diduga berisi narkoba jenis sabu-sabu (62 kemasan) sudah diamankan oleh pihak kepolisian dan dijaga dengan ketat di Kantor Pomal Lantamal I. Hasil dari penimbangan barang bukti yang disaksikan BNN Sumut, diketahui jumlah barang total sabu-sabu seberat 67,4286 kg.
Laksamana Muda Yudo Margono mengatakan, bahwa informasi dari nelayan dan masyarakat pengguna transportasi laut sangat penting mengingat luasnya perbatasan Indonesia dengan panjang mencapai 99 ribu kilometer. Jalur tikus jadi andalan para bandar mengantar pesanan.
"Banyaknya jalur tikus yg jumlahnya mencapai ribuan bahkan belasan ribu berpotensi dimanfaatkan penyeludup untuk memasukkan narkoba ke Indonesia dan di perjual belikan," pungkas dia.
KitaQQ Situs Judi Online terpercaya |